Skeptis
kabarmu sekarang bagaimana ya?
aku ingin sekali menanyakan langsung perihal itu, namun tidak bisa kulakukan.
hampir satu tahun, atau mungkin sudah, mungkin lebih, kita tidak lagi saling berhubungan.
aku tidak mengerti kenapa, dan aku juga yakin kau juga pasti tidak mengerti kan?
rasanya cukup aneh, karena kita memang tidak memiliki hubungan yang spesial, bahkan bisa dibilang kita tidak memiliki hubungan, mungkin bagimu.
bagiku, kau itu pengusir sepi. aku jarang betah berkomunikasi dengan orang lain, tapi berbeda denganmu.
kau suka iseng, sering mengerjai orang yang kaku sepertiku. kadang-kadang kau kirim foto padahal tak pernah ku minta. kadang-kadang kau mengirim rekaman suara dan ternyata itu adalah suara teriakan. aku yang sering menggunakan earphone jadi pening mendengarnya. juga, kau selalu suka ikut-ikutan absurd, rasanya, aku tidak bisa jenuh jika berhubungan denganmu. itu kusadari sejak kita saling berhenti.
aku justru malah teringat hal-hal itu saat kita sudah tidak lagi saling berhubungan. aku sering melihat riwayat-riwayat percakapan yang terekam jejak digital. aku pun menilai diriku cukup kaku dan begitu abai bahkan terhadap seseorang yang waktu itu memiliki hubungan denganku. barangkali kamu juga begitu? apakah kamu sering merasa aku abaikan dulu?
aku sadar bahwa aku tidak menginginkan hubungan lebih saat itu, tidak sama sekali. tapi anehnya, ada perasaan kehilangan. kenapa ya? padahal kita tidak saling memiliki. disitu mungkin baru aku sadar, bisa jadi sebenarnya aku menginginkanmu.
aku sering bermimpi tentangmu, jujur saja. tapi dalam mimpi pun, tidak ada yang bisa kulakukan. aku hanya diam menatap wajah yang sekarang bisa membuatku merasa sedih, wah hebat sekali wajahmu. tapi, karena pesan terakhir darimu untuk tidak menghubungi lagi. aku menjaga pesan itu baik-baik.
hingga sekarang aku masih tidak mengerti,
apakah aku menginginkanmu? atau hanya kehilanganmu?
aku belum menemukan jawabanya, padahal sudah hampir satu tahun, atau sudah? mungkin juga lebih.
Komentar
Posting Komentar