TUNAS MUNGIL
Ia simpan nyawa
di ujung cangkul
Membelah tanah
yang hanya bisa pasrah
Bukan untuk
menanam jagung
Atau menanam padi
yang biaya produksinya makin tinggi
Tapi menanam
manusia
Yang masih hijau
dan menggenggam mimpi
Di kedua
tangannya yang mungil
Tersimpan harap
yang semakin mengecil
Semoga tumbuh di
tanah yang dijanjikan
Menjadi pohon
Idris yang menopang istana Tuhan
Ia kubur segala
tangis dan kesedihan
Di atas nisan
yang tak akan mendapat kunjungan
Ia bersihkan
kedua tangannya
Dari noda tanah
dan darah
Disimpannya tawa
dalam kantung celana
Komentar
Posting Komentar