KEHADIRAN
kekasihku, tidakkah tembok kamarmu merekam mataku?
menyimpan tatapan dibalik retak dinding yang dingin, menatapmu dari balik sepi.
di sudut buku tempat aku biasa menyandarkan peluh, tidakkah udara pengap menyimpan hawa kehadiranku?
yang bisa kau rasa kala kata merajuk dari balik baju
atau di depan dapur kata tempat biasa aku menatap kau menata rasa di atas piring, atau rindu di cangkir kopi yang kau saji pada pagi hari
aku hidup dalam setiap sudut sepi yang kau simpan sebagai kenangan yang masih bernafas dan ikut lebur pada aroma sendu di sekujur tubuhmu
mulai dari helai rambut; kelopak mata, ujung lidah, tepi bibir, belakang leher, bahu kanan, ujung jari, atau bagian-bagian vital tempat kau menyimpan karsa (tempat aku menjemput rasa)
kekasihku, aku memelukmu sepanjang waktu.
maka jika rindu maka telanjangkanlah tubuhmu
maka kau bisa merasakan hawa-ku
Komentar
Posting Komentar