FASE

 Pagi-pagi sekali aku membuka mata; merapihkan buku dan tempat tidur ku

dari debu yang bersarang di atas sampul atau cemas yang tengah bergumul

apa yang aku cemaskan? entahlah, aku pun melangkahkan kaki membuat kopi

mata ku masih sulit melihat namun telinga ku segar mendengar kasus korupsi

dari acara radio pagi hari.

ada juga terdengar pengkhianatan seorang kawan

katanya, mereka merangkai tujuan yang sama tapi kenapa terjadi pengkhianatan?

biasalah, politik. tapi katanya mereka sama-sama punya maksud baik

maksud baik yang bagaimana? biasalah, politik.

ku taruh kopi di meja kerja, ku buka buku dan ku baca sekitar 3 halaman

ku bakar rokok, dan ku habiskan kopi, rasanya ada yang kurang

apakah kopinya kurang pahit? atau kurang susu? atau rokoknya kurang banyak?

ah, yang kurang adalah percakapan.

dulu aku hanya punya sedikit uang, hanya bisa beli rokok 2 batang kopi pun hasil patungan

tapi aku tidak pernah kehabisan percakapan

sekarang, sebanyak apapun uang yang ku kantongi tidak bisa membeli percakapan itu

minum kopi dan merokok sendirian dengan isi kepala yang berakhir jadi lamunan

sayang, ya.

lantas aku membuka kartu remi dan memainkannya sendiri

ku bagi 7 kartu pada 2 orang pemain

aku katakan "cekih" pada diriku sendiri tapi tidak ada yang mencolek

juga saat kartu joker ku mati, tidak ada yang tertawa

atau ketika aku terus menerus mengocok kartu, tidak ada lagi yang menghibur

sampai di jam 7 pagi, aku kembali jadi orang "dewasa" lagi

sepulang bekerja aku jadi "anak-anak" lagi.

Komentar

Postingan Populer