CARTE BLANCHE
bolehkah, sayang?
aku meminjam kata dari punggungmu
yang sepi dari belaian
dan setia pada waktu
agar aku bisa bercengkrama
dengan Jibril yang mabuk Rum
ia meracau tentang wahyu
aku mendengar dalam bisu
siapa tahu takdir tak sengaja terucap
dengan sigap segera ku tangkap
berkenankah, sayang?
aku yang papa mengharap rasa
pada hati yang terbiasa luka
namun jika kau meminta darah dijadikan tinta
atau kulit kau jadikan kertas
maka tubuhku akan ku jadikan puisi
yang bisa kau nikmati setiap pagi
Komentar
Posting Komentar