Di 13 Januari '23

 


itu adalah wujud dari puisi yang kau catat

sungguh, aku membacanya sebagai puisi yang tak cacat

ia meliuk, melingkar, terjungkal garis, berawal dan berakhir di tengah 

ia seperti dirimu yang badai

enggan berhenti bicara ketika kata-kata lelah

enggan berhenti melangkah ketika kaki-kaki menyerah

ia bebas seperti para pemikir kiri

sunyi tak cukup menangkap cakapnya

bahkan sepi mengalah pada langkahnya

aku membaca rindu, membaca geram dan gerutu pada goresanmu

yang hendak menelentangkan sepi dan menelanjangi sunyi

yang kerap bersembunyi di balik punggung 

sang pembebas

sang penulis

sang petualang


yang langkahnya membebaskan kata-kata sejauh jarak puisi mewujudkan inti

 Merta Merdiana Lestari 

Komentar

Postingan Populer