TINGGAL SETENGAH

KAU tahu bagaimana AKU tanpa dirimu?

Bagaikan waktu yang mencumbu kayu dengan api

Yang melata di atasnya memercikan rindu yang dingin

Diam hingga malam menelanku jadi abu

Dalam lenguhan panjang di bawah rembulan

Ruang sunyi menerpa bersama bisu

Menerbangkan harapan dan hilang berganti hari

Aku buyar di antara gamang tanpa kabar

Menjadi buta yang hilang arah

 

aku seperti bara tanpa panasnya

Tak bisa membakar hari

Hanya kepingan hitam yang tak berarti

 

aku seperti Laut tanpa ombak

Tak ada kapal yang bisa kubawa

Hanya ketenangan palsu yang menyimpan ributnya

 

aku seperti Hujan tanpa aroma

Jatuh-jatuh di hadapanmu dan berisik

 

KAU adalah nafas yang menyimpan nyawa

Menyimpan hidup yang semakin redup

KAU adalah tulang belikat yang menyimpan nadi

Yang menyimpan denyut dan do’a yang enggan mati

 

Tanpa KAU, aku hancur

Remuk dalam ragu

Remah bisu yang termangu

Rapuh seperti batu

Dan rebah terbelenggu

aku mati sementara waktu

Sebab jiwaku tinggal setengah

Yang kini tinggal dalam jiwamu yang terbelah

Komentar

Postingan Populer